Kiprah Koko sebagai pendidik di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) telah berlangsung lebih dari satu dekade. Ia dikenal sebagai guru yang tidak hanya mengajar, tetapi juga aktif membangun sarana pendidikan dan sosial di pedalaman Muratara.
Melalui kerja sama dengan lembaga sosial dan jaringan relawan, Koko telah berperan dalam pembangunan delapan jembatan gantung, tiga perahu sekolah, enam masjid, serta fasilitas air bersih dan panel surya di berbagai desa terpencil. Upaya tersebut menjadi bukti nyata dedikasinya dalam memberdayakan masyarakat.
Selain mengajar, ia juga aktif sebagai Koordinator Relawan Nasional Yayasan Insan Bumi Mandiri, membantu penyaluran lebih dari 150 program bantuan di wilayah pedalaman Muratara dan ratusan lainnya di daerah 3T di seluruh Indonesia.
“Guru adalah agen perubahan. Mengajar bukan hanya di kelas, tapi juga lewat aksi nyata di tengah masyarakat,” ujar salah satu rekan sejawat yang mengenal dekat sosok Koko.
Dedikasi dan kepeduliannya terhadap pendidikan di daerah terpencil kini mengantarkannya menjadi salah satu kandidat inspiratif dalam ajang Anugerah GTK 2025, bertepatan dengan momentum Hari Guru Nasional tahun ini.
.rils. ast.