“Amanah Hilang, Jabatan Jadi Topeng Kepentingan Pribadi"



Interpretasi. - infodaerah.my.id - Dahulu, sebuah jabatan adalah simbol pengabdian. Orang yang dipilih menduduki jabatan dipandang sebagai sosok yang siap mengorbankan kepentingan pribadi demi bangsa, negara, dan masyarakat. Jabatan adalah amanah, bukan sekadar posisi.

Namun hari ini, makna itu kian pudar. Banyak pejabat justru menjadikan jabatan sebagai tameng untuk mencari makan, mengamankan keuntungan pribadi, bahkan memperkaya keluarga dan kelompoknya. Jabatan bukan lagi soal pengabdian, melainkan soal kekuasaan dan uang.

Fakta di lapangan membuktikan, praktik korupsi, permainan proyek, pungutan liar, hingga penyalahgunaan wewenang menjadi pemandangan yang semakin biasa. Jabatan dipelintir menjadi sumber keuntungan, bukan sebagai jalan untuk melayani rakyat.

Ironisnya, masyarakat sering kali hanya dijadikan tameng politik. Janji-janji manis saat perebutan jabatan menguap begitu saja, digantikan oleh kepentingan segelintir orang. Yang dikorbankan jelas: rakyat kecil yang seharusnya dilayani.

Krisis moralitas inilah yang membuat jabatan kehilangan makna sejatinya. Jika kondisi ini terus dibiarkan, jabatan hanya akan menjadi ajang berburu rente, sementara kepercayaan publik semakin terkikis.

Jabatan seharusnya kembali ditempatkan pada marwahnya: amanah, tanggung jawab, dan pengabdian. Siapa pun yang menjadikannya tameng untuk menguntungkan diri sendiri, sejatinya sedang mengkhianati rakyat dan negara.


-ast--

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama